Objek IPA dan Pengamatannya
Metode
Ilmiah atau Penyelidikan IPA dalam Bahasa inggris dikenal sebagai Scientific
Method adalah proses berpikir dan menyelidik untuk memecahkan masalah secara
sistematis, empiris, dan terkontrol.
Metode
ilmiah berangkat dari suatu permasalahan yang perlu dicari jawaban atau
pemecahannya. Untuk memulai suatu metode ilmiah diperlukan beberapa proses,
yaitu :
1.
Pengamatan
Pengamatan adalah kegiatan mengamati suatu objek untuk
mendapatkan sesuatu / informasi yang diharapkan dan yang dapat di indra. Dalam suatu
pengamatan kita harus memiliki bukti – bukti yang mendukung, bukan hanya
ansumsi manusia belaka. Bukti – bukti tersebut dikumpulkan untuk dijadikan
kesimpulan.
2.
Melihat dan mencari fakta
3.
Membangun pertanyaan
4.
Menetapkan tujuan
5.
Membuat Hypotesis
6.
Menyimpulkan hasil
7.
Mengomunikasikan
Saat melakukan penyelidikan IPA kita harus memecahkannya
secara sistematis (terurut). Penyelidikan
IPA juga didasarkan pada data Empiris,
yaitu data yang dapat dibuktikan. Penyelidikan IPA juga melibatkan proses
berpikir yang dilakukan secara terkontrol.
Objek pengamatan IPA meliputi seluruh benda di alam yang dapat di indra dengan segala interaksinya untuk dipelajari pola – pola keteraturannya.
Mengukur
merupakan aktivitas membandingkan suatu besaran yang diukur dengan besaran
sejenis yang dipakai sebagai satuan. Satuan
adalah unit terkecil yang digunakan sebagai pebanding dalam suatu pengukuran.
Satuan
dibagi menjadi dua, yaitu Satuan Baku
dan Satuan tidak baku. Satuan tidak
baku adalah satuan yang tidak tepat dan tidak spesifik saat dilakukan sebuah
pengukuran. Satuan Baku adalah
satuan yang disepakati oleh semua orang agar dalam pengukuran suatu objek hasil
datanya akan tepat dan spesifik. Satuan baku dibagi menjadi dua, yaitu satuan
internasional (SI) atau disebut dengan matrix system dan Satuan Immperial atau
disebut dengan brittish. SI dikenal
juga dengan sebutan sistem metrik yang terbagi menjadi dua, yaitu sistem CGS
dan MKS.Contoh
satuan Internasional adalah meter, kilogram, dan sekon. Contoh Satuan Immperial
adalah lb,inch, dan feet.
Satuan tidak baku adalah satuan
yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang tidak sama untuk orang
yang berlainan.
Dalam SI, untuk
mengubah dari satuan CGS ke satuan MKS atau sebaliknya, dapat dilakukan dengan
cara konversi yang salah satu caranya adalah menggunakan tangga konversi Jika hanya perpindahan tingkat satuan maka bukan
disebut konversi, akan tetapi merupakan satuan lebih
besar dan satuan lebih kecil. Contohnya dari dm3 ke dam3.
Sesuatu yang dapat diukur sehingga dapat menghasilkan
nilai dan ukuran disebut besaran.
Besaran dibagi menjadi dua, yaitu besaran pokok dan besaran turunan.
Besaran
pokok adalah besaran yang satuannya dapat didevinisikan.
1. Satuan Panjang (meter)
Saat ini 1 meter
didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh cahaya pada ruang hampa selama 1/299792458
detik
2. Satuan Massa (kilogram)
3. Satuan Waktu
Contoh lainnya adalah kuat arus, suhu, jumlah zat, dan intensitas cahaya.
Gambar
tabel besaran – besaran pokok.
Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok atau besaran yang dirumuskan dari besaran – besaran pokok.
Contoh lainnya adalah volume, konsentrasi larutan, dan
laju pertumbuhan.
1. Alat Ukur Besaran Pokok
Alat ukur
adalah alat yang digunakan untuk mengukur suatu objek dengan spesifik dan
tepat.
a. Panjang
Panjang menyatakan jarak dari satu titik ke titik yang
lain. Alat ukur panjang menggunakan SI meter (m). Contoh alat ukur panjang yang
sesuai adalah :
-
Penggaris
Penggaris memiliki skala terkecil yaitu 1 mm atau 0,1
cm
-
Jangka
sorong
Fungsi Jangka Sorong
1. Untuk mengukur
panjang suatu benda dengan ketelitian 0,1 mm (rahang tetap dan rahang geser
bawah)
2. Rahang tetap dan
rahang geser atas, untuk mengukur diameter benda yang sangat kecil misalnya
cincin, pipa, dll
3. Tangkai ukur dibagian
bawah, untuk mengukur kedalaman misalnya kedalaman tabung, lubang kecul, atau
perbedaan tinggi yang kecil.
Tata Cara Menggunakan Jangka Sorong
Berikut
cara dalam menggunakan jangka sorong yang diikuti dalam beberapa langkah antara
lain sebagai berikut,..
1. Awal persiapan,
kendurkan baut pengunci dan geser rahang sorong untuk menguji apakah rahang sorong
bekerja dengan baik. Ketika rahang tertutup harus dalam keadaan atau
menunjukkan angka nol. Jika tidak, atur ke angka nol.
2. Selanjutnya, membersihkan
permukaan benda dan permukaan rahang untuk tidak ada benda yang menempel yang
bisa menyebabkan keselahan pengukuran.
3. Tutup rahang
sampai mengapit benda yang diukur. Tentukan posisi benda sesuai pengukuran yang
diambil. Selanjutnya tinggal membaca skalanya.
Cara Menggunakan Jangka Sorong untuk Menghitung dan Mengukur Diamater
Cara penggunaannya
yaitu:
1.
Putarlah pengunci ke kiri
2.
Buka rahang
3.
Masukkan benda ke rahang bawah jangka sorong
4. Geser rahang agar rahang
tepat pada benda
5. Putar Pengunci ke
kanan
Cara Menggunakan Jangka Sorong untuk Mengukur Diameter
Cara penggunaanya, yaitu:
1. Putarlah pengunci ke
kiri
2. Masukkan rahang atas
kedalam benda
3. Geser agar rahang
tepat pada benda
4. Putar pengunci ke
kanan
Cara Membaca Jangka Sorong
1. Lihat skala utama,
lihat nilai yang terukur lurus dengan angka nol di skala nonius. Bisa
menunjukkan posisi berhimpit dengan garis skala utama bisa juga tidak. Jika
tidak, gunakan nilai skala utama yang terdekat di kirinya. Di tahap ini anda
akan mendapatkan ketelitian sampai 1 mm.
2. Lihat skala nonius,
carilah angka di skala nonius yang berhimpit dengan garis di skala utama.
Pengukuran ini mempunyai ketelitian hingga 0,1 mm.
3. Jumlahkan
-
Mikrometer
sekrup.
1.
Pastikan pengunci dalam keadaan terbuka
2. Bukalah rahang dengan cara memutar kekiri pada skala putar hingga benda dapat dimasukkan ke rahang
c) Skala Mikrometer
Skala pada mikrometer dibagi dua jenis:
1. Skala Utama
Terdiri dari skala :1, 2, 3, 4, 5 mm dan seterusnya. Dan nilai tengah : 1,5; 2,5; 3,5; 4,5; 5,5 mm dan seterusnya
2. Skala Putar
Terdiri dari skala 1 sampai 50
Setiap skala putar berputar mundur 1 putaran maka skala utama bertambah 0,5 mm. Sehingga 1 skala putar = 1/100 mm = 0,01 mm
d) Pembacaan Skala
1. Perhatikan skala putar berada pada angka berapa pada skala utama
Benda yang anda pilih memiliki panjang skala utama 4,5 mm
2. Perhatikan penunjukan pada skala putar. Angka 39 pada skala putar berimpit dengan garis mendatar pada skala utama.
Maka pembacaan mikrometer tersebut =
4.5 + ( 39 x 0.01 )
4.5 + 0.39
Jadi panjang benda adalah 4.89 mm
b. Massa
Massa
Benda adalah jumlah materi yang
terkandung pada sebuah benda. Alat ukur massa menggunakan SI kilogram (kg),
sedangkan berat menggunakan satuan newton (N). Setiap benda memiliki massa
jenis yang berbeda. Massa jenis adalah karekteristik khusus atau kerapatan yang
dimiliki suatu benda. Massa jenis dilambangkan dengan ρ (rho).
Ρ : massa jenis zat (kg/m3)
m: massa zat (kg)
v: volume zat (m3).
Contoh alat ukur massa yang sesuai adalah:
-
Neraca pegas
-
Neraca Ohauss
Seperti Namanya, neraca ini mempunyai tiga lengan dan satu
cawan tempat benda. Neraca yang dalam Bahasa inggris disebut ohaus tripel beam
ini mempunyai bagian – bagian sebagai berikut :
1.
Lengan Depan memiliki anting logam
yang dapat digeser dengan skala 0 – 10 gram. Masing – masing skala bernilai 1
gram.
2.
Lengah Tengah, tiap skala dalam
lengan ini bernilai 10 gram.
3.
Lengan belakang, sama seperti lengan
depan dan lengan tengah tetapi dengan nilai tiap skalanya 100 gram. Skalanya
100 gram – 500 gram (1/2 kilogram)
Cara Menggunakan
1. Kalibrasikan neraca dengan
cara memutar sekrup yang berada disamping bawah piringan neraca, putar ke kanan
atau ke kiri agar posisi dua garis pada neraca sejajar.
2. Letakkan benda di piringan
atau cawan neraca lengan
3. Geser dan sesuaikan ketiga
lengan tersebut sehingga lengan neraca bisa sejajar dengan garis seimbang.
4. Jumlakan semua nilai yang
tertera di ketiga anting lengan tersebut.
-
Neraca digital
c. Waktu
Waktu
adalah selang antara dua kejadian atau
dua peristiwa. Alat ukur waktu menggunakan sekon (s). Untuk kejadian yang cepat
sekali dapat menggunakan milisekon (ms) dan mikrosekon (µs). contoh alat ukur
waktu yang sesuai adalah:
-
Jam tangan
-
Stopwatch digital
-
Stopwatch Mekanik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar